Translate

Jumat, 31 Mei 2013

KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI JASA BENGKEL MOTOR

A.    Karakteristik jasa
Jasa Reparasi Motor : perkembangan dunia bisnis salah satunya disebabkan oleh naiknya kesejahteraan masyarakat. Dibentuknya jasa Reparasi motor ini dapat mengembangkan jasa pada umumnya sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru. Jasa dan barang mungkin bisa dikatakan sama karena keduanya sama-sama dibutuhkan oleh konsumen, namun keduanya memiliki banyak perbedaan jika dilihat dari segi melakukan kegiatan transaksi kebutuhan, dan fungsinya.
Dalam karakteristik jasa, jasa ini termasuk dalam insparibility (jasa yang tidak terpisahkan) bahwasanya jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, entah penyedianya itu manusia atau mesin. Bila karyawan jasa menyediakan jasa karyawan, maka karyawan adalah bagian dari jasa. Karena pelanggan juga hadir yang juga merupakan sifat khusus dari jasa. Baik penyedia jasa maupun pelanggan mempengaruhi hasil jasa tadi.
B.    Klasifikasi jasa
Sebagai konsekuensi dari adanya berbagai macam variasi bauran antara barang dan jasa diatas, maka sulit untuk menggeneralisir jasa bila tidak melakukan pembedaan lebih lanjut. Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar mirip antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu, untuk memahami sector ini, ada beberapa cara pengklasifikasian produk jasa ini. Pertama, didasarkan atas tingkat kontak konsumen dengan pemberi jasa sebagai bagian dari sistem saat jasa tersebut dihasilkan. Kedua, jasa juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kesamaanya dengan operasi manufaktur (griffin, 1996).
1.    Segmen pasar : segmen pasar dari jasa reparasi motor ini yaitu mencakup seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan jasa ini. Seluruh elemen masyarakat menggunakan jasa ini dari menengah kebawah sampai menengah keatas. Maka jasa ini sangat familiar dengan masyarakat luas.
2.    Tingkat keberwujudan : jasa Reparasi Motor merupakan jasa yang termasuk dalam Owned goods service, yaitu jasa ini mencakup perubahan bentuk pada produk yang dimilik konsumen. Produk-produk yang dimiliki konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa.
3.    Keterampilan penyedia jasa : perusahaan jasa semacam ini memerlukan professional service, karena dalam sebuah perusahaan reparasi motor diperlukan pekerja yang ahli untuk menerapkan kualitas pekerjaan yang baik, ini dibentuk karena bisa memikat para pelangganya untuk kembali menggunakan jasa reparasi motor ini.
4.    Tujuan perusahaan Reparasi Motor : tujuan utama dari perusahaan ini yaitu untuk mencari profit, serta jasa ini membantu bagi para teknisi yang mempunyai kemampuan untuk dikembangkan, sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi yang tidak mempunyai pekerjaan dengan menseleksi para pekerja terlebih dahulu.
5.    Tingkat intensitas karyawan : dikelompokan menjadi dua macam yaitu, equipment based service dan people based service. Pada perusahaan jasa reparasi motor ini termasuk dalam people basid service, karena perusahaan ini mempekerjakan manusia untuk menjalankan perusahaan ini.

CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING (CRM) BENGKEL MOTOR

Menghadapi persaingan pasar yang semakin sengit, belakangan ini para pelaku usaha mulai menerapkan berbagai macam strategi pemasaran untuk mempertahankan loyalitas pelanggannya. Salah satunya yakni dengan menerapkan strategi customer relationship management (CRM), untuk membangun hubungan baik dengan para konsumen yang mereka miliki.
customer relationship management adalah sebuah strategi yang sengaja dilakukan perusahaan maupun pelaku pasar untuk membangun, mengelola dan memperkuat hubungan baik antara calon pelanggan ataupun pelanggan lama dengan perusahaan (organisasi) yang bersangkutan, dengan tujuan untuk membangun loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Dalam prakteknya, strategi ini meliputi semua aspek pelayanan bagi para konsumen, termasuk juga di dalamnya pelayanan call center, pelayanan dari tenaga penjualan (sales), strategi pemasaran, technical support, serta para pekerja lapangan yang berhubungan langsung dengan para konsumen.
Pada usaha Bengkel ini, kami membangun hubungan customer relationship management (CRM) dengan cara mempertahankan kepercayaan para pelanggan, untuk mengoptimalkan kepercayaan tersebut berikut cara untuk menjaga loyalitas konsumen :
a.    Membangun relasi kerja berdasarkan asas kejujuran. Modal utama yang dibutuhkan untuk bisa sukses meyakinkan para konsumen yaitu selalu menjaga kejujuran dalam menawarkan produk unggulan kepada setiap pelanggan yang ada.
b.    Menjaga kualitas produk, dengan cara memisahkan produk yang rusak/lama dengan produk yang baru, ini agar tidak ada kekecewaan pada pelanggan. Meskipun tindakan ini agak membuat kerugian pada usaha ini, namun tindakan ini bisa menaikkan kepercayaan dan kepuasan terhadap konsumen.
c.    Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada dasarnya strategi customer relationship management disusun untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggan, baik itu kebutuhan dan keinginan di masa sekarang maupun kebutuhan dan keinginan pelanggan yang diharapkan bisa terwujud pada masa-masa yang akan datang.
d.    Kepuasan pelanggan yang paling diutamakan pada setiap perusahaan.
    Dalam membangun dan meningkatkan loyalitas pelanggan, usaha bengkel ini harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Robinette (2001:13) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah perhatian (caring), kepercayaan (trust), perlindungan (length of patronage), dan kepuasan akumulatif (overall satisfaction).
Adapun factor-faktor tersebut adalah :
    •    Faktor pertama, yaitu perhatian (caring), perusahaan harus dapat melihat dan mengatasi segala kebutuhan, harapan, maupun permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan. Dengan perhatian itu, pelanggan akan menjadi puas terhadap perusahaan dan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan, dan pada akhirnya mereka akan menjadi pelanggan perusahaan yang loyal. Semakin perusahaan menunjukkan perhatiannya, maka akan semakin besar loyalitas pelanggan itu muncul.
    •    Faktor kedua, yaitu kepercayaan (trust), kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak sating mempercayai. Apabila kepercayaan sudah terjalin di antara pelanggan dan perusahaan, maka usaha untuk membinanya akan lebih mudah, hubungan perusahaan dan pelanggan tercermin dari tingkat kepercayaan (trust) para pelanggan.
    •    Faktor ketiga, yaitu perlindungan (length of patronage), perusahaan harus dapat memberikan perlindungan kepada pelanggannya, baik berupa kualitas produk, pelayanan, komplain ataupun layanan purnajual.
    •    faktor keempat, yaitu kepuasan akumulatif (overall satisfaction), kepuasan akumulatif adalah keseluruhan penilaian berdasarkan total pembelian dan konsumsi atas barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Kepuasan akumulatif ditentukan oleh berbagai komponen seperti kepuasan terhadap sikap agen (service provider) dan kepuasan terhadap perusahaan itu sendiri.

VISI DAN MISI BENGKEL MOTOR

Sebagai salah satu bengkel Motor yang menekankan segi kualitas dengan berkomitmen untuk memberikan layanan & solusi terbaik bagi pelanggan. Komitmen itu tercemin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi bengkel yang terpecaya.
Visi :
Menjadi pusat reparasi motor yang menyediakan spare part dan jasa servis yang mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung dengan peralatan canggih dan tenaga ahli yang kompeten serta pelayanan yang optimal dan terpercaya.
Misi :
1.    Memberikan solusi terbaik pada peyediaan suku cadang terbaik dan reparasi yang terpercaya.
2.    Memberikan pelayanan terbaik dan standart mutu pada Pelanggan dengan menjalankan proses kerja terbaik sehingga tercapai kepuasan Pelanggan.
3.    Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan sebelum keuntungan untuk perusahaan.
4.    Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus menerus untuk diimplementasikan dengan cara yang benar.
5.    Meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan secara optimal melalui   peningkatan dedikasi,  disiplin, dan kemampuan kerja serta penghargaan yang memadai sesuai dengan kinerjanya.

SEGMENTASI TARGETING DAN POSITIONING PASAR BENGKEL MOTOR

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan roda dua di Indonesia pada saat ini, maka usaha membuka bengkel sepeda motor atau toko sparepart dan toko accessories motor, bisa dijadikan salah satu pilihan untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Untuk memulai sebuah perencanaan dalam membuka bengkel motor, tahap pertama yang harus diperhatikan yaitu masalah lokasi, prediksi tentang segmen pasar dan juga bengkel sejenis.
1.    Segmentasi
    Pemasaran konsumen, variable segmentasi utama adalah unsur :
    a.    Geografis: adapun lokasi yang akan kami tempati dalam usaha ini adalah, radius 1Km terdapat banyak sepeda motor, seperti : pemukiman penduduk, perumahan, perkantoran, pabrik, dan pusat keramaian kota.
    b.    Demografis: sasaran konsumennya adalah pengguna motor biasa, yang memperlukan service standar atau sesuai prosedur perawatan, penggantian sparepart dan perbaikan-perbaikan kecil. semua kalangan yang mempunyai sepeda motor, tidak menentu usia, ukuran pendapatan, maupun siklus hidup keluarga.
    c.    Psikografis : secara psikografis, usaha bengkel ini tidak memandang orang berdasarkan kelas social, gaya hidup, maupun kepribadain seseorang, semua kalangan bisa menjadi konsumen pada usaha bengkel ini. Akan tetapi pada usaha bengkel ini terdapat beberapa macam model reparasi, reparasi tersebut berupa reparasi umum dan reparasi tune up, reparasi umum mencakup pengguna motor biasa yang memerlukan service standar atau sesuai prosedur perawatan, penggantian sparepart dan perbaikan-perbaikan kecil. Untuk reparasi tune up, segmen pasarnya akan beda lagi karena bengkel ini biasanya lebih memiliki cenderung dengan skill spesialis merubah motor menjadi tidak standar, atau biasa memenuhi permintaan pelanggan untuk merubah kecepatan atau akselerasi motor, memiliki sasaran konsumen yang lebih sempit, untuk market ini biasa lokasi tidak menentukan, karena pelanggan biasa didapat dari promosi mulut ke mulut maupun media masa. Untuk reparasi jenis tune up sisi keuntungannya adalah nilai jasa yang dihargai lebih tinggi dibanding bengkel pada umumnya.
    d.    Perilaku : Terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung / tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap konsumen, Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah menjadi obyek penelitian yang ekstensif. Karena anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh dan masing-masing anggota yang ada di dalam keluarga merupakan sasaran respons konsumen.
2.    Targeting
    Banyak sekali segment pasar untuk usaha bengkel ini
    a.    Pelajar : dari segment ini yang suka memodifikasi motor dikarenakan modal pengetahuan utama para mekanik kami adalah memodifikasi motor.
    b.    Pekerja Kantoran : Mereka kerja di tengah kota pada segment ini kondisi motor sangat diperhatikan sama pekerja kantoran mereka akan membuat lebih irit ada juga yang lebih mementingkan tenaga motornya.
    c.    Pelaku wirausaha dekat posisi bengkel : segment ini hampir memiliki sifat yang sama dengan para pekerja di tengah kota.
    d.    Komunitas motor : banyaknya kumpulan motor dapat dimanfaatkan dengan baik apabila memberi kesan yang baik kesalah satu anggota kelompok mereka, karena mereka memiliki sifat promosi dari mulut ke mulut dengan baik.
    e.    Tukang ojek : dari setiap sudut jalan banyak sekali para penunggu customer dengan motornya dikarenakan mereka juga bekerja dengan mengandalkan kendaraannya dan dalam hal ini kami memberlakukan kebijaksanaan khusus bagi tukang ojek .
    f.    Dealer jual beli motor bekas : banyak sekali motor yang bekas mereka kumpulkan ada beberapa dari mereka yang memiliki mekanik sendiri ada pula yang belum, bagi dealer yang belum kami akan memberlakukan kebijakan khusus sama seperti tukang ojek kalau yang sudah pun kami akan menawarkan kerja sama yang menarik.
3.    Positioning
    Dalam usaha reparasi motor ini, segmen yang kami buka adalah semua kalangan yang memiliki sepeda motor, tidak membatasi itu kalangan bawah, tengah, maupun kalangan atas. karena usaha kami ini mengedepankan kepuasan konsumen, bagaimana usaha yang kami dirikan ini dapat diterima semua kalangan masyarakat. Dalam mengedepankan usaha ini, kami mengatur strategi, yaitu mengedepankan kualitas reparasi yang unggul dengan mekanik yang telah diuji secara professional dengan tidak memandang dari segi kalangan apapun dan memberikan fasilitas pelayanan yang baik.

STRATEGI PRODUK JASA BENGKEL MOTOR

Produk yang ada dipasaran banyak variasinya walaupun mungkin fungsinya sama, namun demi memenuhi kemudahan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda, produk tersebut menjadi berbeda dari yang satu dengan yang lain. Melihat produk dari segi perencanaanya ada beberapa tingkatan produk, yaitu :
a.    Produk inti : pada usaha reparasi motor ini kami mengedepankan produk yang berupa pelumas mesin motor (oli), kami melengkapi semua produk pelumas motor, karena produk ini sering di cari oleh konsumen, dan dari kebiasan konsumen yang mereparasi motornya seringkali sekaligus mengganti pelumas mesin motornya.
b.    Produk actual : untuk menciptakan produk yang actual, usaha yang kami dirikan ini menjual spare part yang original dari pabrik, contohnya produk asli Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan produk unggulan dari Astra Motor. Karena usaha ini sangat mengedepankan kualitas terbaik.
c.    Produk tambahan : usaha ini mempunyai tambahan produk, diantaranya :
    1.    Memberikan striker nama bengkel gratis pada setiap servise, ini sekaligus untuk mempromosikan bengkel usaha ini, karena semakin banyak striker yang diberikan, maka semakin banyak orang yang tau akan usaha ini.
    2.    Memberikan gantungan kunci nama bengkel gratis, akan tetapi pemberian gantungan kunci ini tidak semua servis dapat gantungan kunci gratis, khusus servis tune up serta ganti pelumas dan keatasnya (servis yang bervariasi) yang dapat gantungan kunci gratis ini. Ini sekaligus dapat memberikan kepuasan konsumen akan usaha ini.
    3.    Menerima kritik dan saran dari semua konsumen, karena kritik dan saran dapat membantu untuk mengevaluasi usaha yang kami dirikan agar menjadi usaha yang tepercaya.

SALURAN DISTRIBUSI BENGKEL MOTOR

Jaringan distribusi yang luas juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan konsumen dalam membelinya. Oleh karena itu agar kesuksesan suatu produk dapat bertahan, maka perusahaan dituntut untuk menciptakan produk-produk yang memiliki nilai bagi pelanggan, sehingga tercipta kepuasan pelanggan serta menimbulkan minat ulang untuk kembali.
Penyampaian Jasa bengkel (distribusi) Merupakan kegiatan yang dilakukan bengkel motor selaku penyedia jasa reparasi kendaraan bermotor untuk dapat menyampaikan produknya hingga ke konsumen atau pasar yang dituju melalui saluran distribusi yang dimiliki.
Indikatornya :
1.    Jaringan distribusi yang luas.
2.    Kemudahan dalam pemesanan dan mendapatkan suku cadang asli.
3.    Kelengkapan fasilitas bengkel.
4.    Pengetahuan, ketepatan, dan keramahan karayawan dalam memasarkan produk.
5.    Keahlian teknisi dalam mereparasi kendaraan.
6.    Kepuasan setelah menggunakan jasa .
Berbagai macam saluran distribusi yang kami terapkan adalah sebagai berikut :
a.    Perusahaan – Konsumen : yaitu Perusahaan menjual barang yang dijual melalui tempat usaha atau toko usaha dan konsumen dapat langsung mendatangi dan membeli spare part yang ada.
b.    Perusahaan – Pengecer (retailer) dan Agen : sama halnya dengan perusahaan – Konsumen, akan halnya para retailer maupun agen (sales) pun dapat membeli dalam jumlah yang besar tanpa batasan jumlah tertentu berdasarkan harga yang berbeda dengan konsumen langsung (dapat potongan harga), dengan syarat yang telah ditentukan perusahaan.

STRATEGI PENETAPAN HARGA BENGKEL MOTOR

Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting bagi pelaku usaha. Basu Swastha (1197 : 147) mengemukakan bahwa harga suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Sehubungan dengan hal ini menurut Fandy (2000 : 151) menyatakan : ”Dari sudut konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
Nilai sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga. Untuk produk yang berguna bagi pelanggan dan mengantisipasi daya beli pelanggan, maka perusahaan membuat kemasan, ukuran dan jenis-jenis produk beranekaragam.”
1.    Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga berdasarkan pandangan Andrian payne (2000:173) meliputi :
a.    Kelangsungan hidup, dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup.
b.    Memaksimalkan keuntungan, penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam periode tertentu. Periode yang ditentukan akan dihubungkan dengan daur hidup jasa.
c.     Maksimalisasi penjualan, penetapan harga untuk membangun pangsa pasar. Ini mungkin melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar yang tinggi.
d.    Gensi (prestise), sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untuk menggunakan penerapan harga guna menempatklan diri secara eksklusif. Restoran mahal dan concorade adalah contohnya
2.    Metode Penetapan Harga
a.    Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan
•    Skimming Pricing
    Metode ini dapat digunakan ketika muncul produk baru atau produk yang susah ditemukan pada toko-toko lain. Dengan munculnya produk baru atau produk yang jarang ditemukan, usaha bengkel ini dapat menaikan harga yang tinggi. Akan tetapi dengan metode ini tidak dapat berlangsung lama dan tidak efektif dalam penjualan spare part dan lainya, ini dikarenakan tidak banyak konsumen yang membeli barang yang harga tinggi. strategi ini baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitive terhadap harga, tetapi lebih menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi, dan kemampuan produk tersebut dalam memuaskan kebutuhan.
•    Price lining Pricing
    Strategi ini sering digunakan oleh para pengecer, strategi ini kami gunakan karena dapat memberikan pilihan harga pada konsumen terhadap satu produk yang sama bentuknya hanya merek dan kualitas yang membedakanya, begitupun dengan harganya yang bermacam-macam dari yang rendah, sedang, maupun harga yang tinggi. Hal ini akan memudahkan dalam pengambilan keputusan bagi konsumen untuk membeli dengan harga yang sesuai kemampuan keuangan mereka.
•    Odd-even Pricing
    Strategi selanjtunya yang kami gunakan adalah odd-even pricing, yaitu dengan menetapkan harga ganjil atau harga yang besarnya mendekati jumlah genap tertentu, contohnya harga pelumas motor Rp. 28.500 bagi sekelompok konsumen masih beranggapan harga tersebut masih berada dalam kisaran Rp. 20.000 an. Dengan ini dapat menarik konsumen yang lebih banyak.
b.    Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
•    Cost Plus Persentage of Cost Pricing
    Metode penetapan harga ini untuk menambahkan presentase tertentu terhadap biaya operasional. Misalnya dalam usaha ini menjual pelumas dengan harga Rp. 28.500 akan tetapi jika konsumen ingin sekaligus menggantinya maka biaya akan digenapkan menjadi Rp. 30.000 guna menutupi biaya karyawan.
c.    Metode Penetapan Harga Berbasis Laba
    Dalam metode penetapan harga berbasis laba ini, usaha kami menargetkan laba yang diterima melalui penjualan spare part, dan biaya-biaya operasional lain-lain seperti gaji karyawan di dapat dari jasa reparasi motor.
d.    Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan
    Untuk strategi penetapan harga dalam bersaing, usaha ini sedikit menurunkan harga dari para retail lainya, namun ada pula harga yang tinggi dari para retail lanya, ini guna menarik banyaknya konsumen dibandingkan mencari laba yang banyak.